 |
| Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, bersama Ketua Tim BPK Perwakilan NTB Chamim Sumarno. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Pernikahan di usia dini turut mengakibatkan kasus stunting yang kian melonjak. Hal ini disebabkan kurang siapnya pasangan suami istri dibawah umur mengenai asupan gizi yang cukup semasa kehamilan, kematangan psikologis dan organ reproduksi, serta pengetahuan tentang pola asuh yang benar.
"Pengaruh pernikahan usia dini khususnya pada kalangan remaja semakin meningkat, hal ini menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka stunting di Indonesia."
Hal tersebut disampaikan Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE saat menerima Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Nusa Tenggara Barat, bertempat di Ruang Kerja Walikota Bima, Senin, (07/08/2023).
HM. Lutfi yang didampingi Sekda Kota Bima dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bima menyebutkan, selama ini Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima telah bekerja cukup baik. "Begitu juga dengan intervensi kebijakan anggaran kita dalam hal penurunan angka stunting begitu besar. Hal ini bisa dibuktikan angka stunting di Kota Bima pada Juli 2023 sebesar 12,7 porsen," ujarnya.
Ia berharap pada Tahun 2024 nanti Tim Percepatan Penurunan Stunting TPPS dapat bekerja semakin bagus, sehingga angka stunting mampu kita tekan diangka 9 porsen, singkatnya.
Sementara itu, Ketua Tim BPK Perwakilan NTB, Chamim Sumarno mengatakan, tujuan kedatangan pihaknya, merupakan dalam rangka pemeriksaan kinerja pendahuluan atas upaya pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting tahun anggaran 2022 dan 2023 pada Pemerintahan Kota Bima dan instansi terkait lainnya. "Pemeriksaan pendahuluan yang akan kami lakukan di Kota Bima selama 30 hari," ucap Sumarno. (TN - 03)
