 |
| Inilah 10 Hafidzah tembus Juz 29, dilepas SMPN 14 Kota Bima Selasa (20/06/2023). Video dibawah ini menggambarkan saat uji publik juz 29. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Ada yang berbeda dengan pelepasan siswa Kelas IX di SMP Negeri 14 Kota Bima, dibandingkan dengan SMP lainnya, hebatnya lagi sekolah ini hanya sekokah umum, bukan berlatar belakang sekolah agama (Sekolah Madrasah). Pasalnya, sekolah dibawah pimpinan Fris Wahyudin, S. Pd., M. Si selaku Kepala Sekolah mampu mencetak kelas Tahfiz dengan menampilkan 10 orang siswinya (Hafidzah) untuk diuji publik juz 29 dengan cara bacaan sambung menyambung yang didampingi guru hebatnya, yakni Syarifudin, S. Ag., M. Pd.I.
Hal itu terbukti, Selasa (20/06/2023) yang di gelar SMPN 14 Kota Bima pada acara Smpelas Gen Celebration (SGC Episode II) dengan Tema : Bersinergi bersama wujudkan merdeka Belajar, yang dirangkaikan dengan (1) Pelepasan siswa Kelas IX sebanyak 27 orang Tahun Pelajaran (Tapel) 2022/2023, (2) Uji publik Kelas Tahfiz, (3) Perayaan Pelajar P-5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), dan (4) Forum Pemangku Kepentingan PSP (Program Sekolah Penggerak).
Acara yang diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang mana Tim Padura-nya adalah seluruh dewan guru SMP Negeri 14 Kota Bima. Dalam laporannya, Ira Muliati, S. Pd selaku Ketua Panitia SGC Episode II/2023 menyatakan, ini rangakaian yang dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran, yang mana tahun ini Smpelas (SMPN 14 Kobi) melepas siswa-siswi sebanyak 27 orang dengan rincian 21 siswi dan 6 siswa, selanjutnya ujian publik bagi 10 Hafidzah (ujian bagi kelas Tahfiz), perayaan dan kenali stunting dalam bentuk P5 dan tahun ke dua bagi Forum Pemangku Kepentingan PSP. "Ada pertemuan ada juga perpisahan, tidak ada pertemuan yang abadi begitupun sebaliknya, yang penting anak-anak (Siswa Kelas IX) dapat meninggalkan kenangan yang baik selama menuntun ilmu 3 tahun di SMPN 14 Kota Bima ini," singkatnya.
Kepala Sekolah Penggerak SMPN 14 Kota Bima Fris Wahyudin, S. Pd., M. Si dalam sambutannya, ada 3 pilar dalam pendidikan : sekolah, keluarga dan masyarakat, jadi dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, 3 pilar tersebut sangat diharapkan untuk berkolaborasi. "Kata Merdeka Belajar adalah kebijakan pemerintah pusat melalui Kemendikbud dan Ristek, jadi otomatis pengelolaan sekolah ada di satuan pendidikan dan pemerintah daerah," katanya.
Lanjutnya, sejak 2021, kurikulum merdeka ini diprogramkan dan diharapkan masyarakat khususnya bagi orang tua siswa, bisa mewujudkan tujuan utama kurikulum merdeka ini, yakni mewujudkan generasi muda yang berkualitas. "Jadi pendidikan karakter bagi anak lebih utama untuk memajukan bangsa ini, jadi kolaborasi (kerjasama) dengan orang tua perannya sangat penting, apalagi waktu anak lebih banyak di rumah, ketimbang disekolah. Sekolah, keluarga dan masyarakat adalah 3 komponen penting untuk mewujudkan Merdeka Belajar yang berkualitas. Ini celebration bagi siswa yang dilepas hari ini dan mereka sudah tiga tahun di didik, jadi diharapkan 27 siswa ini isilah hari-harimu dengan hal yang positif," pintahnya.
Sambutan ketiga, sekaligus melepas siswa Kelas IX secara resmi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) melalui Kabid Pemuda dan Olahraga Munawar, M. Pd, katanya, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Pendidikan sepanjang hayat lahir dalam Islam bukan dunia Barat, karena menuntut ilmu dari lahir sampai mati itu wajib dalam Islam. "Generasi sekarang tantangannya luar biasa, jadi jangan pelajari hal baru yang negatif, tapi gunakan-lah ke hal yang positif. Selamat berjuang untuk menempuh hal yang baru di jenjang SMA," jelas Munawar.
 |
| Para pemangku kepentingan PSP SMPN 14 Kota Bima. |
Terpantau, Kepsek Fris Wahyudin menyerahkan baju seragam itu, Pemangku Kepentingan, seperti Dinas Dikpora yang diwakili Kabid Pora Munawar, H. Idham, S. Pd, Gunawan, S. Pd dan Suaedy, S. Pd selaku pengawas pembina serta Abdul Haris Ketua Komite Smpelas.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan uji publik bagi 10 Hafidzah (kelas Tahfiz). Kelas Tahfiz ini sudah dirintis di Smpelas sejak 2 tahun lalu dan kini di sekolah setempat memprogram setiap siswa harus bisa mengajak 3 juz sebelum tamat. "Jangan ragu para orang tua di Kelurahan Rabadompu Barat dan Rabadompu Timur untuk mendaftar putra-putrinya disekolah ini. Pasalnya, Smpelas mampu mencetak siswa yang Qur'ani dan tahun ini kami melepas 10 Hafidzah tembus Juz 29. Ini luar biasa bagi sekolah umum seperti Smpelas," ucap guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Ustadz Syarifudin, dengan berlinang air mata bahagianya atas pencapaian para siswa-siswi kelas Tahfiz tersebut.
Acara terakhir, Smpelas mengumumkan siswa-siswinya yang masuk 10 besar, yakni :
- M. Aditia Saputra
- Ardiansyah
- Muhammad Alfarizi
- Yuli Anggriani
- Febiyanti
- Jaidin
- Suci Aulia
- Nurul
- Iwan Setiawan
- Ati Apriani.
(TN - 01/Adv )
