Bentuk Karakter Wirausaha, SDN 5 Gelar Bazar P5

Siswa-siswi SDN 5 Rabangodu Utara Senin (13/02/2023) gelar Bazar P5 dihalaman sekolah setempat.

KOTA BIMA, TUPA NEWS.- SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima "Berkarya" pada Senin (13/02/2023), sekolah bertaraf internasional ini merupakan salah satu dari tiga sekolah penggerak angkatan pertama di Kota Bima, SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima terus melakukan improvment implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Hal ini sangat penting, karena tujuan akhir dari Program Sekolah Penggerak adalah terbentuknya profil pelajar yang berkarakter Pancasila. Profil Pelajar Pancasila ini diproyeksikan dalam enam dimensi karakter, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, bernalar kritis, mandiri dan kreatif.



Untuk mewujudkan itu semua, tim pelaksana P5 SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima memfasilitasi gelaran bazar sebagai aksi nyata pelaksanaan P5 tema kewirausahaan untuk fase B yaitu kelas 4, pada Senin (13/02/2023) di halaman sekolah setempat. Sebelum digelar bazar, peserta didik telah dibekali dengan penjelasan mengenai tata cara menyelenggarakan bazar, termasuk menghitung modal, harga jual, untung- rugi, keamanan pangan dan lain-lain.

Kepala SDN 5 Rabangodu Utara Suhardin, saat memberikan sambutannya.


Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 150 orang Kelas IV-A, IV-B, dan IV-C tersebut dibuka oleh Kepala SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima Suhardin, S. Pd, M. Si. Suhardin mengatakan bahwa kegiatan bazar P5 ini merupakan ikhtiar kita bersama dalam rangka membentuk karakter kewirausahaan peserta didik. Selain itu, kegiatan ini menjadi saran yang efektif dalam menerapkan konsep-konsep matematika, Bahasa Indonesia, IPAS, akuntansi, dll secara kolaborstif dalam kehidupan nyata peserta didik.


Dalam kegiatan tersebut, peserta didik secara berkelompok menyuguhkan berbagai kuliner hasil olahan tradisional Bima maupun minuman pabrikan yang aman dikonsumsi untuk kemudian dibeli oleh peserta didik lainnya atau oleh guru dan pegawai sekolah.




Koordinator umum kegiatan yang didampingi oleh beberapa fasilitator P5 menjelaskan bahwa dengan kegiatan ini, peserta didik dilatih untuk merencanakan, mengalami dan merefleksi sebuah kegiatan usaha sebagai aplikasi dari konsep materi pelajaran dalam kelas. Sehingga dengan demikian peserta didik mengalami langsung manfaat dari teori pelajaran yang telah dipelajari.


Beberapa peserta didik yang mengikuti kegiatan bazar ini mengaku senang dengan adanya program P5 ini. "Kami menjadi paham bagaimana merencanakan dan menjalani sebuah kegiatan kewirausahaan yang bisa menghasilkan cuan," jelas seorang siswa. Sementara seorang siswa lainnya mengaku rugi karena harga jual kue donatnya di bawah harga beli atau modalnya. "Ini pengalaman dan pembejaran berharga bagi kami pak," ketusnya dengan nada kecewa. (TN - 02)