![]() |
Kepala Sekolah Penggerak SDN 28 Melayu Kota Bima, Nurfatuh, S. Pd., SD. |
SABDA U’A PUA MALAJU merupakan kepanjangan dari (Sabtu Budaya Usaha Perubahan Menuju Langkah Juara). Yang dirintis SDN 28 Melayu Kota Bima sejak Tahun 2020 hingga dengan sekarang.
Adapun sejarah singkat diangkatnya inovasi Sabda U’a Pua Malaju di SDN 28 Melayu Kota Bima, tradisi Hanta U’a Pua yang merupakan cara dan upaya masyarakat dalam menerjemahkan pesan-pesan agama melalui sikap dan perbuatan dalam bentuk tradisi budaya.
Pada hakikatnya Hanta U’a Pua merupakan media dakwah guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pedoman hidup baik dalam tatanan kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Hanta U’a Pua memiliki nilai kearifan lokal yang menjadi pegangan dan sandaran sebagian masyarakat Bima.
SDN 28 Melayu Kota Bima terletak di wilayah Asakota Kelurahan Melayu Kota Bima, yang 99 porsen siswa dan siswinya berasal dari Kelurahan Melayu yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
SDN 28 Melayu Kota Bima Salah satu sekolah yang menjadi sekolah Penggerak angkatan 1 yang di beri amanah oleh pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek yang melalui proses yang luar biasa, SDN 28 Melayu Kota Bima dibawah Pimpinan Kepala Sekolah Hebat Ibu Nurfatuh, S.Pd. SD membawa perubahan yang signifikan dalam usaha membangun karakter anak didik melalau pembiasan atau budaya positif mulai dari hari Senin s/d hari Sabtu yang menjadi Inovasi pelayanan publik di sekolah penggerak SDN 28 Melayu Kota Bima.
Program budaya positif sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebelum Kegaiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai di halaman sekolah :
- Upacara Bendera budaya tertib dan disiplin,
- DUTA CERIA MALAJU (Dhuha Ceria dan Tadarus),
- GELAS MALAJU (Gerakan Literasi Sekolah),
- BAKTI MALAJU (Bimbingan karakter terpuji), sarapan Bersama dan pembinaan karakter,
- IMTAQ MALAJU (iman dan takwa), dan
- SABDA UA PUA MALAJU (Sabtu Budaya Usaha Perubahan Menuju Langkah Juara)
Dengan Inovasi SABDA U’A PUA MALAJU (Sabtu
Budaya Usaha Perubahan Menuju Langkah Juara). SDN 28 Melayu Kota Bima
semua warga sekolah diharapkan menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik
sesui dengan Visi dan Misi sekolah pengerak yang memiliki 6 dimensi Profil
Pelajar Pancasila :
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.