![]() |
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE. |
KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Komitmen pemerintah dalam membebaskan generasi muda Indonesia dari stunting terus berlanjut hingga ke Kabupaten dan Kota di Indonesia. Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun
Namun Kota Bima sebagai salah satu daerah yang telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sehingga berhasil mencapai angka 14,8 porsen. "Dengan adanya TPPS menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Bima mampu berkolaborasi dengan OPD terkait dalam penanganan stunting," jelas Walikota Bima H. Muhammad Lutfi ketika menghadiri Pencanangan Lima Pilar Pencegahan Stunting di Pelataran Kantor Walikota Bima, Rabu (07/09/2022).
Capaian dari Pemerintah Kota Bima khususnya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersama stakeholder terkait yang telah sukses menurunkan angka persentase stunting di Kota Bima sebesar dua persen (2 porsen) dalam waktu yang cukup singkat. Syarat persentase stunting yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat adalah sebesar 14 porsen dan Pemerintah Kota Bima telah berada pada angka 14,8 porsen dibandingkan dengan sebelumnya sebesar 16,8 porsen. "Ini menandakan bahwa Pemerintah Kota Bima konsisten dengan kita membentuk tim percepatan baik di tingkat Kota, Kecamatan, dan Kabupaten dapat menurunkan angka dalam waktu yang signifikan. Kolaborasi yang sangat baik dan efektif kedepannya tentunya mampu mengupayakan adanya keinginan yang lebih baik lagi,” jelas Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE.
Walikota juga menyampaikan bahwa langkah-langkah yang diambil bukan hanya terkait penanganan tetapi juga pencegahan. Sehingga kedepannya diperkuat dengan edukasi bagi orang tua. "Berikan edukasi kepada orang tua, karena apabila orang tua kurang gizi hal tersebut akan berdampak kepada anak," tegasnya.
Ia juga menyampaikan dengan menurunkan angka stunting dengan serendah-rendahnya hingga dua digit, Kota Bima akan berhasil mencegah dan menekan angka laju perkembangan stunting.
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Kota Bima yang juga sebagai Ketua Panitia, Drs. H. Muhammad Fakhrunraji, ME melaporkan bahwa hari ini disetiap kecamatan akan dibagikan suplemen tambah darah dan perlengkapan cuci tangan. "Sebagai salah satu bentuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengubah perilaku untuk hidup bersih dan sehat," ungkapnya. (TN - 03)