KOTA BIMA, TUPA NEWS.- Kehadiran pihak pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Dirjen Pendidikan Vokasi di Kota Bima Senin (29/08/2022), tepat di tiga sekolah (SDN 25 Santi, SMPN 7 Kota Bima dan SMK PP Bima) ternyata ditiga sekolah tersebut, merupakan sekolah tertinggi dan terbanyak di Kota Bima yang menggunakan (membuka) Plafon Merdeka Mengajar (PMM) setiap hari baik oleh gurunya maupun Kepala Sekolah (Kepsek-nya). Hal itu berdasarkan data dasboard dari Kemendikbudristek RI, bahwa mereka (guru) selalu membuka aplikasi Merdeka Mengajar ini dengan menggunakan akun belajar.id (pribadi guru masing-masing).
Nah lewat pemberitaan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima Drs. Supratman, M. Ap melalui Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M. Pd pada Tupa News Selasa (30/08/2022) mengatakan, ia, memang kita sarankan kepada semua sekolah untuk terus mengupdate PMM, sehingga membantu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di satuan pendidikannya.
Sementara dari Program Penggerak, baik Program Sekolah Penggerak (PSP), Pengajar Praktik (PP) dan Guru Penggerak (GP), saat ini saling bahu membahu untuk terus berbagi praktek dengan baik. "Justru, yang merumuskan isi PMM adalah kolaborasi dari praktik baik sekolah penggerak, pengajar praktik dan guru penggerak," ujar Mas Humaidin.
Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. "Dalam aplikasi tersebut terdapat 6 menu, seperti asesmen dan Komunitas. (TN - 03)