BIMA, TUPA NEWS.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terus berkomitmen untuk melakukan percepatan pengembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Tambora dan upaya tersebut sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Major Project Pengembangan KPB Tambora tangga 24 Juni 2022 lalu di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Bima.
Rakor yang diikuti tujuh kepala OPD yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pariwisata Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan Keswan, Dinas Perhubungan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup Camat Tambora dan Para Kepala bidang terkait Bappeda dan Dinas PUPR Kabupaten Bima tersebut membahas sejumlah langkah bagi upaya terintegrasi pembangunan Kecamatan Tambora dengan luas wilayah 672,82 km ² dan terbagi dalam 7 desa dan 6 satuan pemukiman (SP) transmigrasi tersebut.
Kawasan perkotaan baru (KPB) Tambora yang dibentuk sejak tahun 2008 bertujuan sebagai pusat pertumbuhan akan memudahkan masyarakat transmigrasi untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar maupun peluang lapangan kerja. KPB tercatat dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten Bima 2011 - 2031 yang ditetapkan sebagai kawasan strategis Kabupaten yang memiliki keunggulan sektor pertanian peternakan dan perkebunan.
Rencana pengembangan KPB tersebut mencakup 9 aspek yaitu Pembangunan infrastruktur pemerintahan dimana kantor KPB Tambora dialih fungsikan menjadi Kantor Camat Tambora, juga pembangunan infrastruktur pendukung operasional pemerintahan dimana Disnakertrans membangun kantor unit pelaksana teknis dinas (UPTD) sebagai langkah awal dan pengembangan akses transportasi, pemeliharaan jalan dan penanaman pohon kurma pada median jalan.
Pengembangan akses transportasi melalui pembangunan Terminal dan alih fungsi mobil transportasi desa Kementerian Perhubungan untuk melayani rute KTM - Sanggar, pengembangan pusat ekonomi, pembangunan pasar dan pelabuhan difungsikan kembali. Pengembangan pusat pariwisata dengan pembuatan kebun buah naga Argo agrowisata dan pojok selfie dan pembangunan sarana penunjang event melalui pembangunan sirkuit pacuan kuda dan sirkuit motor cross.
Pengembangan sarana penunjang lain seperti pembangunan umum sebagai sumber air bersih dan fasilitas penunjang pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan aspek terakhir adalah seluruh perangkat daerah menganggarkan pembangunan kantor perwakilan di Tambora dengan desain yang sudah ditentukan.
Masih lanjutnya dalam press releasenya Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima Suryadin S.S M.Si, Senin (25/07/2022) siang menambahkan, bahwa sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026 sebagai penjabaran visi dan misi pembangunan daerah, tetap memprioritaskan pembangunan kawasan.
Demikian halnya pada Tahun 2023, langkah-langkah mengedepankan kestabilan perekonomian daerah yang telah terdampak Pandemi Covid-19 ditujukan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi. ini sejalan dengan tema pembangunan Tahun 2023 yaitu "Penguatan sumber daya manusia dan kawasan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan".
Untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan 7 prioritas Pembangunan Daerah sebagai pilar utama pencapaian visi Bima RAMAH. Prioritas tersebut antara lain membangun kawasan pariwisata prioritas, kawasan ibukota kabupaten dan kawasan strategis lainnya untuk percepatan pengembangan wilayah.
Kawasan terpadu Mandiri yang telah ada sebelumnya termasuk dalam kategori kawasan strategis lain yang saling terkait dan saling mendukung dengan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Tambora karena kawasan ini berada dalam Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Tambora. Dengan pengertian lain, KTM Tambora merupakan "payung" bagi pengembangan KTB maupun pengembangan sektor lainnya di Tambora. (TN - 03)